Minggu, 18 Juli 2010

Laboratorium Infinite Loop 912 Milyar Rupiah Kepunyaan Apple


Tidaklah mengejutkan setelah Apple selesai menjelaskan masalah antena iPhone 4 kepada media pers hari ini, perusahaan ini mau melangkah selangkah lebih jauh lagi dan mengatakan "ya, tentu saja kami menguji ponsel-ponsel ini sebelum kami menjualnya ke publik."

Meski Steve Jobs sudah menjelaskan segala hal tentang evaluasi gelombang radio di kantor pusat Apple, sepertinya teman-teman kita di Cupertino merasa itu belum cukup. Itu sebabnya sekelompok kecil wartawan diundang untuk mengadakan tur di laboratorium Infinite Loop Apple. Meski para wartawan tidak diizinkan untuk merekam atau memotret, para wartawan boleh menceritakan apa yang mereka lakukan dan apa yang tidak mereka lakukan. Salah satu karyawan yang memandu para wartawan adalah Ruben Caballero. Karyawan inilah menjadi figur kontroversial beberapa waktu lalu saat dia mengakui bahwa dia mengetahui ada masalah dengan desain antena yang baru.

Laboratorium ini merupakan sebuah ruangan yang terbuat beton dan baja yang dikelilingi oleh kubus aluminium besar (salah satu dari 17 bilik nirgema yang digunakan untuk menguji gelombang radio), dan sekelompok kecil karyawan Apple. Ruben menjelaskan bahwa lab ini dulunya sangat rahasia bahkan bagi para karyawan Apple - mereka dulu menyebutnya "black labs". Dia juga menginformasikan pada wartawan
bahwa ada sekitar 40 insinyur yang bekerja di lab tersebut, mereka semua merupakan ahli dan memiliki gelar PhD dalam bidang fisika, telemetri, dan semua hal yang dibutuhkan untuk Apple terus mengembangkan dan menguji teknologi nirkabel. Para wartawan melintasi sebuah ruangan, sebuah kotak di satu sisi dengan bagian yang sangat lancip yang membuat ruangan ini terlihat seperti paruh burung. Ruben memberitahukan bahwa ruangan khusus ini menghabiskan biaya $1,2 juta (sekitar Rp 10,9 milyar dengan kurs $1=Rp 9120). Untuk keseluruhan laboratorium ini Apple mengatakan mereka sudah menghabiskan lebih dari $100 juta (lebih dari Rp 912 milyar). Bagian dalam ruangan ini dipenuhi busa peredam suara dan sinyal berbentuk piramid, dan ada sebuah iPad ditaruh di sebuah mesin yang berputar. Para wartawan diberitahu bahwa hal itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan performa wireless dalam sudut mana pun. Ini adalah tes pasif, berbeda dengan tes aktif yang melibatkan manusia dan gangguan nyata, dan tes ini dijalankan sebuah komputer Macs yang menjalankan... Windows XP (Aneh). Ketika ditanyakan kenapa Apple masih menguji iPad, Bob dan Ruben dan tertawa lalu Ruben memberikan penjelasan yang jelas sekali sudah dia hafalkan tentang mengapa sebuah produk tetap diuji meski produk tersebut dijual di pasar.


Para wartawan ditunjukkan sebuah ruangan yang berseberangan dengan ruangan "paruh" di mana sebuah iPhone 4 dipasang di sebuah kubus styrofoam yang aneh yang berputar pada selang waktu tertentu. Panel di dalam ruangan ini juga berputar, sementara sebuah antena ditopang oleh sebuah penahan (penahan ini mengirimkan sinyal selular ke iPhone tersebut, ini merupakan pengujian aktif), posisi antena dirubah secara periodik. Menurut karyawan Apple, ini adalah laboratorium tercanggih di dunia untuk melakukan studi RF.

Menarik sekali melihat kemajuan gaya pengujian, tiap pengujian memperlihatkan variasi yang berbeda dan interaksi manusia, yang mana ini membawa para wartawan melihat hal paling keren yang pernah mereka lihat: ruangan yang ada di foto di atas ini.

Ruangan ketiga agak mirip ruangan singgasana, atau "Stargate", para karyawan Apple menyebutnya seperti itu. Dan ruangan ini seperti berasal dari film sains fiksi. Pada dasarnya ruangan ini digunakan untuk menguji sinyal 360 derajat di sekitar subyek yang memegang atau menggunakan suatu perangkat. Struktur bundar yang mengelilingi kursi dipenuhi antena-antena tunggal - benda berwarna kuning berbentuk plus yang Anda lihat - dan fungsi mereka adalah memberitahu para penguji apa mendapat sinyal atau tidak pada posisi tersebut. Ruangan-ruangan ini begitu terisolasi. Tidaklah berlebihan kalau menyebut ruangan ini ruangan nirgema.

Saat seorang wartawan menanyakan berapa lama pengujian dilakukan, para karyawan Apple tidak mau mengatakan berapa lama mereka menguji produk tertentu. Bahkan saat didesak mengenai lamanya waktu yang umum dipakai untuk suatu produk, para karyawan Apple tidak bersedia menjawab. Apple menjawab bahwa produk-produk diuji lewat beragam eksperimen minimum 24 jam, tapi tidak mengatakan apa-apa mengenai pengujian untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Ruben dan yang lain membawa para wartawan menelusuri koridor dan memasuki laboratorium lain di mana pengujian interferensi dilakukan menggunakan "kepala" dan "tangan". Kepala tiruan ini terbuat dari plastik dan diisi dengan cairan campuran yang meniru isi... kepala Anda. Tangan tiruan ini terbuat dari karet busa - yang mana Ruben katakan tidak "standar", berarti itu bukan sesuatu yang disetujui oleh badan seperti FCC - dan digunakan untuk menguji interferensi pada posisi yang berbeda. Lalu para wartawan dibawa ke workstation di mana bagian dalam iPhone ditampilkan di dua monitor - dari pemindaian CT (computed tomography) terhadap perangkat itu. Ruben menjelaskan saat Anda mencari sebuah masalah dalam suatu perangkat, jika perangkat itu dibuka, itu akan mengubah apa yang terjadi di dalam, jadi Apple memasang sebuah pemindai CT untuk melihat bagian dalam tanpa mengubah hasilnya dengan membukanya.

Akhirnya perjalanan para wartawan sudah selesai. Tujuan tur ini adalah untuk menunjukkan bahwa Apple menguji antena dan komunikasi wireless dengan sangat serius.

View Source: engadget

Tidak ada komentar:

Posting Komentar